Mengenal Teknologi dari peralatan bantu Olah raga penyandang Disabilitas
Mengenal Teknologi dari peralatan bantu Olah raga penyandang
Disabilitas
Partisipasi penyandang disabilitas dalam kegiatan olah raga
tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan, akan tetapi juga memberikan
kepercayaan diri serta menghilangkan anggapan negatif yang tidak menyenangkan
tentang penyandang disbilitas, sekarang ini banyak organisasi dan gerakan yang
berupaya meningkatkan inklusi para penyandang ini dalam kegiatan olah raga dan
fisik, organisasi dan gerakan ini berfokus pada masyarakat yang berpenyandang
dengan gangguan pendengaran, visual, fisik dan intelektual, untuk mempromosikan
hak dan kesetaraan serta kesempatan yang sama.
Setelah melihat semangat yang diberikan para penyandang
disabilitas ini kita mengenal beberapa orang yang dikenal sebagai pelopor olah
raga penyandang disabilitas seperti :
Ludwig Guttmann (1899 – 1980)
Dokter dari jerman sebelum pecah perang dunia II dikenal
sebagai bapak pendiri tidak hanya paralimpik tetapi olah raga terorganisirr
untuk para atlet cacat pada umumnya, pada pembukaan Olympiade musim panas
London 1948, beliau mengorganisir ‘Stoke Mandeville Games’ yang kemudian
berkembang menjadi permainan Paralympiade Modern, selain itu juga sebagai
pendiri Asosiasi Olah raga Inggris penyandang cacat dan editor pertama jurnal
Paraplegia (sekarang Spinal Cord).
George Bedbrook (1921 – 1991)
Dokter Australia yang berperan sentral dalam menciptakan
olah raga terorganisir untuk orang cacat di Australia, di kawasan Pasifik dan
Asia, tahun 1962 beliau mengambil alih organisasi Commonwealth Paraplegia games
yang diadakan di Perth Australia, ajang multi olah raga Internasional untuk
para penyandang cacat, beliau juga membantu menciptakan FESPIC Games (Far East and South Pasific Games For Diasabled)
diresmikan pada tahun 1975 sebagai ajang regional untuk para atlet penyandang
cacat.
Eugene Rubens-Alcais(1884-1963)
Eugene Rubens-Alcais seorang atlet dari prancis, tokoh
sentral organisasi Deaflympics pertama tahun 1924, dianggap sebagai ‘Deaf Baron
de Coubertin’ Eugene Rubens-Alcais adalah seorang aktivis tuna rungu, ia
beranggapan bahwa olah raga yang terorganisir merupakan cara yang efektif untuk
melawan diskriminasi tuna rungu yang
pada saat itu dipandang rendah. Ia
seorang pendiri federasi dan club olah raga di Paris bagi penyandang bisu
tuli,
Eunice Kennedy Shriver (1921-2009)
Adik dari presiden AS Jhon F. Kennedy, Eunice Kennedy Shriver terkenal perannya
dalam penciptaan olimpiade khusus yang saat ini merupakan olimpiade terbesar
dunia, karena kecewa dengan kurangnya kesempatan rekreasi bagi para penyandang
disabilitas, ia membuka ‘Camp Shriver’ di tanah miliknya di Maryland, dan
berkembang menjadi olimpiade khusus, kompetensi multi olah raga internasional
para penyandang cacat intelektual diadaan pertama kali di Chicago tahun 1968.
Peralatan olah raga / teknologi bantu penyandang disabilitas
Tujuan
Teknologi bantu yang di rancang untuk memungkinkan
penyandang cacat dapat merasakan dan menikmati olah raga, beberapa peralatan
olah raga telah dibuat untuk menciptakan olah raga baru, seperti : sepeda,
kayak, kursi roda basket, handcyclyng, sledge dan lain lain.
Aplikasi dan penggunaan
Teknologi dari peralatan olah raga untuk penyandang cacat
yang sederhana sedikit modifikasi agar cocok tetapi juga menyenangkan, ada juga
dengan teknologi yang cukup canggih biasanya digunakan untuk berbagai olah
raga, rekreasi, kompetisi internasional dan lain lain. Peran teknologi
peralatan bantu ini memberikan dampak yang signifikan dan membuat atlet dapat
terkenal seperti halnya orang yang berbadan sehat.
Contoh lain Teknologi dari peralatan bantu untuk penyandang
cacat kursi roda untuk balap, basket, rugby, tenis, sky monoski, sit ski,
cadik, berbagai Teknologi dari peralatan bantu untuk berlari, panjat tebing dan
Teknologi dari peralatan bantu untuk kebugaran.
Terdapat berbagai macam teknologi yang dikembangkan untuk
membantu olahraga bagi penyandang disabilitas. Teknologi-teknologi ini
bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kinerja atlet penyandang
disabilitas dalam berbagai cabang olahraga. Berikut ini beberapa contoh
teknologi yang umum digunakan:
1. Kursi roda olahraga: Kursi roda olahraga dirancang khusus
untuk meningkatkan mobilitas dan kinerja atlet penyandang disabilitas yang
menggunakan kursi roda. Kursi roda olahraga biasanya lebih ringan, lebih kuat,
dan memiliki desain aerodinamis untuk meningkatkan kecepatan dan
manuverabilitas.
2. Prostetik: Prostetik adalah alat bantu yang menggantikan
anggota tubuh yang hilang. Untuk olahraga, prostetik dirancang khusus dengan
fitur-fitur yang memungkinkan atlet penyandang disabilitas untuk berpartisipasi
dalam berbagai cabang olahraga. Misalnya, prostetik kaki dapat dirancang dengan
teknologi pegas atau kaki bionik yang memberikan daya dorong tambahan atau
fleksibilitas yang lebih baik.
3. Penggunaan alat bantu pendengaran: Atlet penyandang
disabilitas pendengaran dapat menggunakan alat bantu pendengaran khusus yang
dirancang untuk memberikan bantuan pendengaran selama pelatihan atau kompetisi.
Teknologi pengurangan kebisingan dan peningkatan kualitas suara telah berkembang
pesat dalam beberapa tahun terakhir.
4. Teknologi pelacakan gerakan: Teknologi pelacakan gerakan
seperti sensor gerak atau kamera dapat digunakan untuk melacak gerakan tubuh
atlet penyandang disabilitas selama berlatih atau berkompetisi. Data yang dikumpulkan
dapat dianalisis untuk memahami dan meningkatkan teknik gerakan mereka.
5. Teknologi adaptif: Teknologi adaptif mencakup berbagai
alat dan perangkat yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu atlet
penyandang disabilitas. Ini termasuk pengaturan khusus pada sepeda, tongkat,
atau peralatan lainnya yang memungkinkan penggunaan yang lebih nyaman dan
sesuai dengan kebutuhan individu.
6. Sistem kontrol otomatis: Beberapa peralatan olahraga
penyandang disabilitas dilengkapi dengan sistem kontrol otomatis yang membantu
dalam menjaga keseimbangan, stabilitas, dan kontrol gerakan. Misalnya, dalam
olahraga ski untuk penyandang disabilitas, sistem kontrol otomatis dapat
membantu menjaga keseimbangan saat meluncur di atas salju.
Perkembangan teknologi terus berlanjut, dan inovasi baru
terus muncul untuk mendukung partisipasi dan prestasi atlet penyandang
disabilitas dalam olahraga. Teknologi-teknologi ini membuka peluang baru bagi
penyandang disabilitas untuk terlibat dalam berbagai kegiatan olahraga dan mengatasi
tantangan yang mereka hadapi.