; -->

Contoh soal / pertanyaan teknik bubut / bor / frais / sekraf,

Contoh dasar soal / pertanyaan teknik (bubut / bor / frais / sekraf)

Kumpulan contoh soal / pertanyaan teknik (bubut, bor, frais, sekraf, )


A. Hantaran
  1. Mengapa ukuran-ukuran dari sebuah poros utama begitu penting?
  2. Sangat tergantung dari apakah ketelitian kerjanya sebuah alat perkakas dengan gerak utama yang berputar?
  3. Bagaimana sebuah poros utama dapat di topang?
  4. Apakah keuntungan-keuntungan dari bantalan luncur?
  5. Bagajmana kita dapat memperbaiki keonggaran yang lambat laun bertambah karena keausan, pada sebuah bantalan luncur?
  6. Bagaimana keausan pada satu sisi dari bantalan luncur dapat diatasi?
  7. Buatlah sebuah sketsa dari sebuah bantalan luncur yang baik untuk sebuah poros utama, berikan alas an pilihan anda itu?
  8. Apakah keuntungan-keuntungan dari bantalan guling?
  9. Apakah kerugian dari bantalan guling, kalau dibandingkan dengan bantalan luncur?
  10. Bilamana bantalan-bantalan peluru dapat diterapkan pada poros-poros utama?
  11. Dalam beberapa hal, poros utama itu menjadi lebih panas daripada suku-suku bagian lainnya sewaktu jalan, sehingga terjadi kelonggaran memanjang, bagaimana memecahkan persoalan ini?
  12. Untuk poros-poros utama yang mana, bantalan-bantalan rol terutama diterapkan?
  13. Mengapa untuk penopangan sebuah poros utama, disamping bantalan-bantalan rol, juga dipasang sebuah bantalan peluru cembung putar?
  14. Mengapa kita dapat dan ingin memberikan kekencangan permulaan kepada sebuah bantalan rol, yang dipakai sebagai penopang sebuah poros utama?
  15. Mengapa penopangan poros utama dari mesin-mesin asah, hamper selalu dilakukan dengan bantalan luncur?
  16. Bagaimana kita mengusahakan, supaya kelonggaran yang sangat kecil pada bantalan-bantalan utama dari mesin mesin asah, tetap?
  17. Bagaimana plat-plat pengencangan yang berputar horizontal, ditopangnya?
B. Hantaran-hantaran untuk gerak lurus.
  1. Pada alat-alat perkakas apakah didapatkan hantaran yang lurus dari gerak lurus itu?
  2. Bagaimana kita dapat menghilangkan kelonggaran yang disebabkan keausan pada sebuah hantaran yang lurus?
  3. Apa gunanya lis-lis penutup pada sebuah hantaran yang lurus?
  4. Mengapa pada hantaran-hantaran yang lurus, dimana diterapkan prisma-prisma, hamper tidak didapatkan dua buah prisma, tetapi boleh dikatakan selalu sebuah prisma dan sebuah lintas dasar?
  5. Mengapa bidang-bidang dukung pada hantaran-hantaran ekor burung harus berjauhan letaknya satu sama lain?
  6. Bagaimana caranya untuk menghilangkan kelonggaran yang disebabkan keausan pada sebuah hantaran ekor burung?
  7. Bilamana hantaran-hantaran peluru dan rol yang lurus, diterapkan?
  8. Apa keuntungan dari hantaran=hantaran peluru dan rol?
C. Mekanisme penggerakan
  1. Apa kentungan dan kerugian dari sabuk V?
  2. Untuk apa gunanya rol-rol pengencang sabuk?
  3. Dapatkah sabuk V dipotong?
  4. Bagaimana kita dapat mengencangkan sabuk V?
  5. Apa yang dimaksud dengan perbandingan transmisi?
  6. Apa yang dimaksud dengan pasak?
D. Mesin bubut.
  1. Pengerjaan-pengerjaan apakah yang dimungkinkan pada mesin bubut?
  2. Sebutkan jenis-jenis pahat bubut?
  3. Ukuran-ukuran apakah yang menentukan untuk besarnya produk yang dapat dikerjakan pada mesin bubut?
  4. Bilamana alat perigi (pengkartel) memiiki satu rol, dan bilamana dua rol?
  5. Mengapa bahan-bahan yang liat lebih cocok untuk di rigi daripada bahan-bahan yang getas/keras?
  6. Jelaskan, mengapa pahat bubut harus tepat berada pada ketinggian senter pada waktu pembubutan?
  7. Apa perbedaan kemiringan dan ketirusan pada sebuah kerucut?
  8. Diameter terbesar kerucut dari gambar adalah 28 mm, diameter terkeci 10 mm, dan panjangnya 12 mm, dibawah sudut berapa eretan pahatnya harus disetel?
  9. Untuk pembubutan kerucut dari gambar eretan pahatnya disetel 28°, panjang kerucut 36 mm diameter terkecil 18 mm, berapa diameter terbesar? (ini penting untuk permintaan dan pemotongan bahan).
  10. Mengapa kerucut dalam dan kerucut uar yang telah jadi begitu sukar diukur dengan micrometer?
  11. Apa yang dimaksud eksentrisitas e misanya dari sebuah poros engkol?
  12. Jelaskan cara dan langkah pengencangan yang diterapkan untuk membubut eksentrik (baikporos ataupun lubang?
E. Mesin sekraf
  1. Untuk pekerjaan apa mesin sekrap digunakan?
  2. Bagaimana gerakan utama dari mesin sekraf dijalankan?
  3. Jenis pisau sayat apa yang digunakan pada mesin sekraf?
  4. Apa kelebihan dan kekurangan dari mesin sekraf?
  5. Berapa kelelebihan jarak langkah awal dan akhir dari pengerjaan mesin sekraf?
  6. Apa keuntungan dari mesin sekraf yang digerakkan oleh engko berayun?
  7. Apa keuntungan dari mesin sekraf yang digerakkan secara hidrolik?
F. Mesin frais
  1. Untuk pekerjaan apa mesin frais digunakan?
  2. Ada berapa jenis/type dari mesin frais?
  3. Jenis pisau sayat apa yang digunakan pada mesn frais?
  4. Apa perbedaan mesin horizontal dan mesin frais universa?
  5. Apa perbedaan mesin frais horizontal dan mesin frais vertical?
  6. Apa perbedaan mesin frais horizontal dan mesin frais datar?
  7. Apa kelebihan dan kekurangan dari mesin frais?
Contoh perhitungan waktu permesinan bubut
1. Sebuah batang baja stainless silindris dengan panjang L = 150 mm, diameter D0 = Ø 12 mm 
akan dibubut menjadi ukuran  Diameter Df= Ø 11 mm 
Putaran mesin N = 400 rpm
dan alatnya Bepergian dengan kecepatan aksial  u= 200 mm / menit
hitung:
a.    Kecepatan pemotongan V (maksimum dan minimum)
b.    Rata –rata bahan yang di buang Rt
c.    Waktu pemotongan t
d.    Daya yang dibutuhkan jika daya unit diperkirakan 4 ws / mm3

 perhitungan waktu permesinan bubut

Gambar 1

Solusi :
a.    Kecepatan pemotongan maksimum (Vmax) berada pada diameter luar D0 , dan diperoleh:
V = π.D0.N
Vmax = ( π ) (12) (400) = 15072 mm / menit
Kecepatan pemotongan minimum (Vmin) pada diameter dalam Df adalah
Vmin = ( π ) (11) (400) = 13816 mm / menit
b.    Dari informasi yang diberikan, kedalaman potong adalah
D = (12 - 11) / 2 = 0,5 mm
Dan pemakanannya
f = υ / Ν
f = 200/400 = 0,5 mm / rev
Sehingga pembuangan material dihitung sebagai
Rt        = ( π ) (Drata2) (d) (f) (N)
= ( π ) (11,5) (0,5) (0,5) (400) 
= 3611 mm3/ Menit = 60,2 mm3/ detik
c.    Waktu pemotongannya adalah
t = l / (f. N)
  = (150) / (0,5) (400)
  = 0,75 menit
d.    Daya yang dibutuhkan adalah
Daya = (4) (60,2) = 240,8 W

2. Bagian yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini akan diubah dalam dua langkah pemesinan. Pada langkah pertama panjang (50 + 50) = 100 mm akan Berkurang dari Ø100 mm menjadi Ø80 mm dan pada langkah kedua panjang 50 mm akan berkurang dari Ø80 mm menjadi Ø60mm . 
Hitung waktu pemesinan total yang dibutuhkan  T  dengan kondisi pemotongan berikut:
Kecepatan Pemotongan V = 80 m / menit ,
Pemakanan  f = 0,8 mm / rev ,
Kedalaman potongan = 3 mm 

 perhitungan waktu permesinan bubut

Gambar 2

SOLUSI :
V = 80 m / menit
f = 0,8 mm / rev
Pembubutan akan dilakukan dalam 2 langkah. Pada langkah pertama panjang (50 + 50) = 100 mm akan dikurangi dari Ø100 mm menjadi Ø80 mm dan pada langkah kedua panjang 50 mm akan berkurang dari Ø80 mm menjadi Ø60 mm.
Langkah pertama : pembubutan dari Ø100 mm menjadi Ø80 mm
N = (1000.V) / (π.D)
   = (1000.80) / (π.100)
   = 225 rpm
Jumlah pemakanan Drata2= (Ø 100 – Ø 80) / ( 2 . 3mm)
         = 3,3  ~ dibulatkan  4 kali pemakanan
Waktu yang dibutuhkan  t  :
t1 = L  /  (f. N)
  = 100 mm / (0,8 . 225) 
  = 0,49 menit
t1 = 0,49 menit . 4
   =  1.96 menit
Langkah kedua : pembubutan dari Ø80 mm menjadi Ø60 mm :
N = (1000.V) / (π.D)
   = (1000.80) / (π.80)
   = 318 rpm
Jumlah pemakanan Drata2= (Ø 80 – Ø 60) / ( 2 . 3mm)
         = 3,3  ~ dibulatkan  4 kali pemakanan
Waktu yang dibutuhkan  t  :
2= L  /  (f. N)
  = 50 mm / (0,8 . 318) 
  = 0,19 menit
2= 0,19 menit . 4
   =  0,78 menit
Tota waktu yang dibutuhkan : T
T = 1,96 + 0,78
   =  2,74 menit

3. Kombinasi pembubutan, pengeboran, dan pengkartelan :
Poros yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini mempunyai diameter Ø 25mm . 
Hitunglah
Waktu pemesinan ?
jika            V =  60 m / menit ,
fpembubutan  =  0.2mm / rev ,
fpengeboran  =  0,08 mm / rev 
fpengkartelan  =  0,3 mm / rev .

 perhitungan waktu permesinan bubut
Gambar 3


SOLUSI :
Langkah 1
Waktu Perataan muka  (T1) :
L = Ø 25 / 2
   =  12,5 mm
N = (1000.V) / (π.D)
   = (1000.60) / (π.25)
   = 764 rpm
Waktu pembubutan muka dua muka (bagian depan dan belakang)  :
t1 = L  /  (f. N)
  = 12,5 mm / (0,2 . 764) 
  = 0,082 menit
t1 = 0,082 menit . 2
   =  0.164 menit

Langkah 2
Waktu Pembubutan diameter dari Ø 25 menjadi Ø 20  (t2) :
t2 = L  /  (f. N)
  = 45 mm / (0,2 . 764) 
  = 0,29 menit

Langkah 3
Pengeboran lubang Ø 10
N = (1000.V) / (π.D)
   = (1000.60) / (π.10)
   = 1910 rpm
t3 = L  /  (f. N)
  = 25 mm / (0,08 . 1910) 
  = 0,16 menit

Langkah 4
Pengkartelan 
N = (1000.V) / (π.D)
   = (1000.60) / (π.25)
   = 764 rpm
t4 = L  /  (f. N)
  = 10 mm / (0,08 . 764) 
  = 0,04 menit

Total waktu permesinan Ttot:
Ttot  =  0.164  + 0,29 + 0,16 + 0,04
       = 0,65 menit