; -->

Mengenal teknik Pengetapan (tap) penyeneian (snei)

Teknik Pengetapan (tap) dan penyeneian (snei)

Pembuatan ulir dengan cara manual

Didalam pembuatan ulir selain dengan menggunakan mesin bubut, turet dan mesin lainnya, dapat pula dengan cara manual yang dilakukan oleh tangan operator.
Beberapa factor yang perlu di pertimbangkan dalam pengerjaan pengetapan adalah bagian dari prosedur yang harus di lakukan untuk menghasilkan hasil yang terbaik, selain itu ini akan mengurangi keausan dan kerusakan pada alat perkakas tap.

Pengetapan

Pembuatan ulir dalam pekerjaan pengetapan dibagi dalam dua jenis yaitu proses pengerjaan secara internal (tap) dan eksternal (snei), pengerjaan internal dikerjakan dengan menggunakan alat tap kedalam lubang yang telah di bor dengan ukuran diameter tertentu sesuai ukuran ulir dan kisar yang akan di buat. Pengerjaan eksternal dikerjakan dengan menggunakan snei atau alat die terhadap batang as dengan ukuran diameter tertentu sesuai ukuran ulir dan kisar yang akan di buat. Untuk proses manual keduanya menggunakan cara pengerjaannya sama dengan menggunakan gagang tap atau gagang die yang di putarkan oleh tangan operator.

Dibawah ini menunjukkan dimensi profil batamg tap mata pisau tap secara berurutan,

Mengenal teknik Pengetapan (tap) penyeneian (snei)

gambar 1. dimensi profil batamg tap mata pisau tap secara berurutan


Tap tangan
Tap tangan yang baru umumnya terdiri dari tiga buah tap yang masing masing mempunyai fungsi yang berurutan walaupun tidak mencantumkan nomor urut, tetapi dapat dilihat dari kontur ulir secara kasat mata, umumnya dapat dilihat pada ujung mata pisau tap dimana masing masing tap dapat difungsikan sesuai urutan pengerjaan, seperti yang diperlihakan pada gambar diatas tap yang pertama, kedua, dan ketiga terlihat berbeda dari ulir paling ujungnya. berikut urutan dan langkah dalam pengetapan yang benar:

Taper tap
Taper tap digunakan untuk memulai pengerjaan tap, standar pabrik mempunyai sudut lancip yang berbeda, secara umum ujung ulir yang dilancipkan diantara 7 sampai 10 ulir, ini dimaksudkan untuk memperoleh kemudahan awalan masuk tap kedalam lubang dan memperingan usaha dari tenaga yang dikeluarkan.

Plug tap
Plug tap ujung ulir yang dilancipkan antara 3 sampai 5 ulir, untuk pengetapan lanjutan digunakan setelah taper tap telah membentuk ulir dalam lubang.

Bottom tap
Bottom tap ujung ulir yang dilancipkan antara 1 sampai 2 ulir, untuk pengetapan akhir / final, bottom tap selain untuk pengetapan akhir yang mempunyai lubang tembus, ini juga dapat digunakan untuk lubang yang buntu dengan kedalaman tertentu, dengan ujung lancip yang kecil memungkinkan pembuatan ulir dapat mendekati ujung kedalaman lubang yang buntu sehingga lebih banyak yang dapat di masukan batang ulir.

Dari ketiga pengerjaan tap diatas harus dilakukan sesuai prosedur sehingga  menghasilkan ulir yang baik dan maksimal, walaupun pengetapan secara bertahap diatas mengurangi panas akibat gesekan tetapi pelumasan tetap di perlukan ini untuk menjaga ketahanan dan keawetan alat tap itu sendiri.

Dari berbagai pengalaman operator didalam melakukan proses pengetapan atau die tap, untuk operator pemula pemakanan putarkan kekanan sedikit saja dan buang geram dengan memutar kekiri sejauh mungkin, untuk membebaskan geram sebanyak mungkin, lakukan yang sama selama pengetapan, untuk operator yang sudah biasa dan handal, pekerjaan tap sangat mudah dilakukan.

Penyeneian
Die tap / snei
Die tap /snei  digunakan untuk membuat ulir bagian luar (exsternal) batang as yang sudah ditentukan ukurannya, ,yang umum ada dua jenis die tap yaitu die tap / snei bulat (round die) dan snei segi enam (hex die), untuk round die di kerjakan dengan gagang tap T , dan hex die dapat dilakukan dengan kunci segi enam,

Mengenal teknik Pengetapan (tap) penyeneian (snei)

gambar 2.  Die tap / snei


Teknik pembuatan ulir luar dengan die tap / snei
Agar hasil yang maksimal pada prinsipnya alat perkakas die tap / snei harus lebih keras dari pada bahan yang akan dibuat ulirnya, sama seperti pada prinsip alat potong lainnya, penggunaan gagang baik pada tap maupun pada die tap akan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan kunci pas, kecuali dalam keadaan yang darurat, tetapi ini pun harus hati hati karena ketika memutarkan tekanan menjadi tidak simetris yang menyebabkan alat bisa pecah / rusak, berbeda dengan menggunakan gagang T tekanan yang dapat diberikan cukup stabil pada bagian tengah gagang dan menjaga ketepatan pekerjaan.

Pelumasan tetap di perlukan ini untuk menjaga ketahanan dan keawetan alat tap itu sendiri.